SURVIVAL Setiap pendakian atau berpetualang di alam bebas yang akan di lakukan sebelum berangkat segala sesuatunya harus di persiapkan dengan benar benar matang. Banyak kejadian para pendaki kesulitan dalam perjalanan pendakiannya bahkan tidak jarang kita mengetahui dari media masa tidak sedikit pendaki tersesat dan kehilangan arah hingga meninggal dunia. Mendaki gunung atau hidup di alam bebas memerlukan mental dan fisik yang tangguh serta pengetahuan dan ketrampilan, salah satunya adalah survival. Survival berasal dari kata survive yang artinya menyelamatkan diri, sedangkan yang di maksut survival dalam arti yang luas adalah kelangsungan hidup seseorang, di mana seseorang itu tidak mendapat (menerima) fasilitas (pelayanan) yang sempurna (semestinya) secara teratur karena adanya pengaruh atau masalah yang timbul pada waktu itu. Dengan semestinya kelangsungan hidup seseorang itu sangat tergantung pada kemampuan dirinya sendiri untuk mempertahankan keselamatan hidupnya
Postingan
Menampilkan postingan dari Oktober, 2012
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sejarah Mountaineering Indonesia 1492 Sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m), dikawasan Vercors Massif. Tak jelas benar tujuan Mereka, tetapi yang jelas, sampai beberapa dekade kemudian, orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Jadi mereka memanjat karena dipaksa oleh mata pencaharian, kurang lebih mirip para pengunduh sarang burung walet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur atau Karang Bolong, Jawa Tengah. 1623 Yan Carstensz adalah orang Eropa pertama yang melihat pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju dipedalaman Irian. Salju itu sangat dekat ke khatulistiwa. Laporannya takdipercaya di Eropa, padahal belum lama berselang diberitakan ada juga salju di Pegunungan Andes dekat khatulistiwa. 1624 Masih berkaitan dengan pekerjaan juga, pastor-pastor Jesuit merupakan orang-orang E