Sekilas Lintas Jejak Harsha Pratala

Teks: (Vegetasi: HP-038, HP-115, HP-119) (publish: HP-107) | Foto: Dok. Harsha Pratala


AGUSTUS
8/1989

6 mahasiswa STEKPI menjejakkan kakinya di Kaldera Bromo dan mendeklarasikan Organisasi kemahasiswan pertama di STEKPI dengan nama Harsha Pratala yang berarti mencintai Alam, bumi, air beserta isinya.

JULI
8/1992

HP memulai ekspedisi pertamanya. Kalimantan menjadi tujuan ekspedisi kali ini. Dengan tujuan melakukan eksplorasi dan pencarian suku yang punah, 3 orang Anggota HP berhasil menguak ganasnya hutan Kalimantan. Ekspedisi ini dinamakan Ekspedisi Borneo

JULI
20/1992

5 Anggota Putri HP mulai unjuk gigi dengan membentuk Ekspedisi Wanita pertama di HP. Mereka memilih Gunung Rinjani, Lombok sebagai tujuan Ekspedisi.
Ekspedisi ini sukses dan menjadi titik awal untuk Ekspedisi Wanita berikutnya di HP.




SEPTEMBER
9/1993

Sistem Pendidikan di HP mulai dibakukan. Proses pendidikan Calon Anggota HP mulai menggunakan cara yang berbeda dari yang sebelumnya.
Study Camp mulai diperkenalkan dan menjadi istilah yang selalu dipakai hingga saat ini dalam masa pelantikan Anggota Muda HP. 



OKTOBER
16/1996

Wall Climbing pertama HP berdiri. Fasilitas ini menjadi alat bagi Anggota HP untuk meningkatkan skill Rock Climbing.
Dengan ketinggian 15.3 meter, Wall Climbing ini mulai menjadi tujuan bagi Organisasi lain untuk berlatih Rock Climbing

AGUSTUS
12/1997

HP mulai menancapkan tonggak sejarah baru dengan menggapai puncak-puncak Gunung Es Dunia.
2 Anggota HP menapakkan jejak di Mount Kilimanjaro, Afrika.
Keberhasilan Ekspedisi ini menjadi pintu pembuka untuk pendakian-pendakian Gunung Es lainnya oleh HP



JULI
8/1997

3 Aggota perempuan HP meneruskan tradisi di HP dengan membuat Ekspedisi Celebes.
Gunung Rantemario, Bawakaraeng dan beberapa daerah di Sulawesi menjadi tujuan dari Ekspedisi ini.
Selain mendaki gunung, Ekspedisi ini juga dilakukan dalam rangka menjalin hubungan dengan Organisasi Pecinta Alam lainnya di Sulawesi



JANUARY
1/1999

Wall Climbing dengan bahan dasar fiber glass menjadi tonggak sejarah baru di HP.
Setelah sebelumnya Wall Climbing yang dimiliki HP menggunakan papan multiplek, pada tahun ini HP merenovasi Wall Climbing dan menggantinya dengan bahan fiber glass.
Ini merupakan Wall Climbing pertama di Indonesia dengan bahan fiber glass




Lintas Budaya

Evakuasi Banjir
Teamwork

PKD MAPALA se-JABODETABEKA

Penelusuran Goa

Fun Rafting

Panjat Dinding

Panjat Dinding

Pendakian Putri

Kartini di Puncak Gunung

Lomba Kebut Gunung

Lomba Marathon

Lomba Marathon

LKG
Seminar


JAMBORE









Mengenang
Dede
HP-021

Diantara Anggota HP siapa yang tidak kenal sosok yang satu ini?

Dede Mashuri adalah Anggota HP yang bergabung pada tahun 1992.

Karakter dan sikapnya yang berani tapi sering bercanda dan usil menjadi ciri khas Dede.

Dimata teman-temannya Dede terkenal dengan sikap setia kawanya.

Beberapa kegiatan yang diikuti antara lain menjadi tim back up Ekspedisi Rinjani 92, perjalanan Bukit Barisan Sumatera, perjalanan Taman Nasional Baluran.

Selain dikenal aktif di Organisasi, Dede yang sehari-harinya berprofesi sebagai wartawan juga sering ikut dalam beberapa Operasi Pencarian pendaki gunung yang hilang.

Salah satu pelatihan yang diikuti Dede adalah Sekolah Explorer Search and Rescue yang diadakan oleh Universitas Padjajaran.


Kenangan terhadap Dede akan selalu diingat oleh Anggota HP lainnya. Dan akan terus menjadi motivasi bagi Anggota baru lainnya...



"Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah…." -Ir. Soekarno-

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENELUSURI PERUT BUMI, GOA CIKENCENG (Divisi Caving)

Gambar
Teks: HP-115 | Dok: Vegetasi Vol.5 Pernah mendengar istilah Caving atau dalam bahasa Indonesia disebut susur Goa? Caving adalah salah satu kegiatan yang dapat dikatakan sebagai olahraga biasa dilakukan oleh para penikmat alam, selain mendaki gunung, panjat tebing dan arung jeram. Caving merupakan salah satu divisi yang ada di Unit Kegiatan Mahasiswa Harsha Pratala Universitas Trilogi. Oktober 2013, para calon anggota Harsha Pratala berkesempatan melakukan pradiklat caving. Dimana pradiklat caving ini adalah salah satu bagian dari proses penerimaan anggota baru Harsha Paratala angkatan XXV dalam mengimplementasikan materi yang telah diberikan dalam kelas. Goa yang akan ditelusuri adalah Goa Cikenceng, terletak di desa Tajur, Citeureup-Bogor Jawa Barat. Goa ini sangat cocok ditelusuri bagi para pemula, karena tingkat kesulitannya masih terbilang cukup rendah. Sebanyak 21 orang calon anggota yang mengikuti perjalanan pradiklat ini. Karena tidak memungkinkan untuk mas
Baca selengkapnya

Spesialisasi Penelusuran Gua (Caving) Anggota Muda Harsha Pratala Angkatan 28

Gambar
1.       Spesialisasi 1 Penelusuran Gua kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 29-30 April 2017, berlokasi di gua Ciasem dan gua Cidomba, Desa Leuwikaret, Kec. Klapanunggal, Bogor. Anggota yang ikut dalam kegiatan ini yaitu: -           Rendy Ray Kusfadilah           (HP-088) -           Fajrizal Akbar                         (HP-128) -           Munawaroh                             (HP-138) -           Annisa Kartika                        (HP-140) -           Astien Anneke Pellokila         (AM-005) Setiap aktivitas penelusuran gua, tidak lepas dari keadaan gelap total, dimana keadaan seperti ini yang menjadi daya tarik bagi seorang caver (sebutan untuk seorang penelusur gua). Petualangan di lorong gelap bawah tanah menghasilkan pengalaman tersendiri. Perasaan ingin tahu yang besar bercampur dengan perasaan cemas karena gelap total. Keingintahuan yang timbul, kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang gua dan aspeknya, termasuk misteri yang dikandung
Baca selengkapnya

Penyakit berbahaya di gunung

Gambar
Penyakit Gunung Yang Mematikan   Hipotermia, di Indonesia adalah kematian akibat kecelakaan di gunung kebanyakan di akibatkan karena eksposur (kehilangan panas badan), di antaranya yang terpenting adalah hipotermia atau menurunya suhu tubuh. Masalah yang timbul bukan karena udara yang terlalu dingin tetapi karena si penderita itu pakain dan badannya basah terkena air hujan. Pakaian yang basah mengurangi nilai insulasi (kemampuan untuk menahan panas badan) sampai 90%. Daya tahan tubuh yang tidak bagus dan perlengkapan perbekalan yang kurang mengakibatkan suhu tubuh terus menurun mengakibatkan kematian. Badan menjaga panas pada tubuh, agar suhu tubuh tetap normal dengan beberapa hal : Melalui pencernaan makanan. Makanan yang masuk kedalam tubuh akan menghasilakan panas tubuh melalui oksida dan ini terpenting bagi tubuh ketika sedang Beristirahat atau tidur. Pada saat itulah tubuh mengalami metabolisme dan Menghasilkan energi min
Baca selengkapnya