MENELUSURI PERUT BUMI, GOA CIKENCENG (Divisi Caving)
Teks: HP-115 | Dok: Vegetasi Vol.5
Pernah
mendengar istilah Caving atau dalam
bahasa Indonesia disebut susur Goa? Caving adalah salah satu kegiatan yang
dapat dikatakan sebagai olahraga biasa dilakukan oleh para penikmat alam,
selain mendaki gunung, panjat tebing dan arung jeram. Caving merupakan salah
satu divisi yang ada di Unit Kegiatan Mahasiswa Harsha Pratala Universitas
Trilogi.
Oktober 2013,
para calon anggota Harsha Pratala berkesempatan melakukan pradiklat caving.
Dimana pradiklat caving ini adalah salah satu bagian dari proses penerimaan
anggota baru Harsha Paratala angkatan XXV dalam mengimplementasikan materi yang
telah diberikan dalam kelas. Goa yang akan ditelusuri adalah Goa Cikenceng,
terletak di desa Tajur, Citeureup-Bogor Jawa Barat. Goa ini sangat cocok
ditelusuri bagi para pemula, karena tingkat kesulitannya masih terbilang cukup
rendah.
Sebanyak 21
orang calon anggota yang mengikuti perjalanan pradiklat ini. Karena tidak
memungkinkan untuk masuk kedalam goa dengan jumlah yang banyak, maka mereka
dibagi kedalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok tersebut didampingi oleh
beberapa instruktur dalam sertiap kelompoknya.
Sebelum memulai
penelusuran, mereka diwajibkan untuk membawa peralatan yang digunakan dalam
penelusuran. Mengenakan cover all atau jika tidak ada dapat mengenakan pakaian
yang tertutup, helm pelindung kepala
untuk meminimalisir jika terbentur, sepatu, headlamp atau senter alat yang
sangat penting mengingat didalam goa tidak ada cahaya, membawa lilin berfungsi
sebagai penanda apabila ada jalan yang bercabang dan webbing untuk membantu
melalui jalur yang sulit untuk dilalui. Selain itu kesiapan fisik juga penting,
dengan fisik yang baik akan memudahkan kita dalam melakukan suatu kegiatan.
Di dalam perut bumi ini para caver
(sebutan untuk orang yang menelusuri goa) bisa menikmati keindahan ornamen goa yang beraneka ragam seperti stalagmit,
stalagtit, flowstone, colom dan berbagai macam relief lainnya yang sangat indah.
Tidak jarang para caver menemukan
beberapa fauna penghuni goa.
take
nothing but picture
leave nothing but footprint
kill nothing but time
Pada goa horizontal seperti
Cikenceng kita dapat menelusurinya dengan cara berjalan, membungkuk bahkan merangkak,
tergantung celah yang akan ditelusuri. Mulai
dari celah yang lebar sampai lubang jarum sekalipun. Jika aliran air sedang
deras, terdapat 3 air terjun yang mengalir didalamnya. Namun harus berhati-hati
apabila menelusuri goa pada musim hujan, karena sewaktu-waktu air dapat
memenuhi setiap celah didalam goa yang tentunya berbahaya bagi para caver.
Untuk keluar
dari goa Cikenceng kita harus melakukan face climb, karena pintu keluarnya
vertikal 15-20 meter. Melakukan penelusuran goa dapat menjadikan diri lebih
berani dan meningkatkan kerjasama antar individu, karena membutuhkan kerjasama
tim yang baik, mengingat penelusuran goa tidak boleh dilakukan sendirian.
Seorang caver harus selalu mengingat kode etik, jika sekali saja melakukan
kesalahan dalam goa akibatnya akan sangat besar. harus bersikap bijak dalam
menikmati keindahan alam yang tersembunyi, karya Sang Maha Pencipta.
Komentar
Posting Komentar