SAVE THE WORLD BY YOUR HANDS

Teks: HP-107 | Dok: Vegetasi Vol.5



Menyambut Hari Sumpah Pemuda, Universitas Trilogi melakukan serangkaian kegiatan acara yang ber-tema “Pemuda Peduli Lingkungan” (Save The World By Your Hands). Serangkaian kegiatan tersebut meliputi upacara sumpah pemuda, pembuatan lubang biopori dan penanaman pohon. Kegiatan ini berlangsung di sekitar lingkungan kampus Universitas Trilogi. 

Gerakan “Pemuda Peduli Lingkungan” ini sebagai salah satu upaya menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan. Kepedulian ini dibangun sebagai motivasi untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman bencana maupun kepunahan. Dalam acara ini juga kita dapat belajar langsung bagaimana cara membuat Lobang Resapan Biopori (LRB) dari penemu/penggagasnya yang hadir di tengah acara yaitu Bapak  Ir. Kamir R. Brata, M.Sc.

Cara membuat Lobang Resapan Biopori (LRB)




1.      Buat lubang silindris vertikal kedalam tanah berdiameter 10 cm, Kedalaman kurang lebih 100 cm
2.      Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm disekeliling mulut lubang
3.      Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput
4.      Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat pelapukan
5.      Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan
6.      Jarak antar lubang antara 50 – 100 cm

Dalam sambutannya, Ir. Kamir R. Brata, M.Sc mengatakan bahwa publikasi cara pembuatan LRB banyak mengalami kekeliruan, salah satunya adalah pembuatan LRB yang memakai paralon didalam tanah. Hal ini menyebabkan makhluk-makhluk tanah tidak dapat masuk mengurai sampah organik yang ada didalamnya, karena terhalang oleh paralon tersebut. Seharusnya dalam pembuatan LRB yang benar adalah tidak perlu memakai paralon dan hanya atapnya dianjurkan diperkuat oleh semen, agar bentuk lubang tetap terjaga.


Dengan acara “Pemuda Peduli Lingkungan” ini, semoga kita termotivasi untuk tetap memperhatikan kelestarian lingkungan ditengah-tengah pembangunan kota yang sangat pesat. Tidak hanya mengeluh tanpa melakukan sesuatu ketika bencana telah terjadi, karena kurangnya perhatian terhadap lingkungan ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENELUSURI PERUT BUMI, GOA CIKENCENG (Divisi Caving)

Spesialisasi Penelusuran Gua (Caving) Anggota Muda Harsha Pratala Angkatan 28

Penyakit berbahaya di gunung