SUNGAI CITARUM
LIMBAH SUNGAI CITARUM
Teks: (Vegetasi: HP-038, HP-115, HP-119) (publish: HP-107) | Foto: Dok. Harsha Pratala
Buat kita yang tinggal di kota besar pasti sudah nggak
heran lagi melihat sungai yang warnanya coklat atau kadang hitam. Tapi Sungai
Citarum nggak Cuma coklat atau hitam aja yang bisa kita temui, tapi juga merah,
kuning, hijau, atau biru!
Kok bisa ya warna-warni gitu? Sejak lebih 1 dekade yang
lalu, banyak pabrik
didirikan sepanjang Sungai Citarum. Sekarang jumlahnya
sudah lebih dari 500 pabrik. Sebagian bergerak dalam industry tekstil.
Kebanyakan pabrik ini membuang limbahnya begitu saja ke Sungai Citarum tanpa
melalui pengolahan apapun.
Menurut informasi, air limbah mulai dialirkan dari
maghrib sampai jam 3 pagi. Pada saat itulah Sungai Citarum berubah warna.
Biasanya saat pagi datang bau menyengat dan membuat sesak napas mulai tercium.
Beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melaporkan
penelitiannya di 10 lokasi yang tersebar sepanjang Sungai Citarum. Hasilnya sungguh
mengejutkan, bahan kimia yang berbahaya banyak terkandung didalam Sungai
Citarum. Antara lain Kromium heksavalen, kadmium, dan merkuri. Bahan-bahan ini
bisa menyebabkan berbagai macam gangguan penyakit, mulai dari gangguan
kesehatan, kulit, penyakit kanker, sampai kematian!
Sebanyak 280 ton limbah pabrik dialirkan kesana setiap
harinya. Selain limbah pabrik, tumpukan sampah dan kotoran ternak juga ikut
menambah pencemaran di Sungai Citarum. Setiap harinya masyarakat membuang
sekitar 400 ton limbah ternak. Belum lagi 25 ribu kubik sampah ditampung disana.
Dampak Buat Kita
Sungai Citarum sudah lama menjadi sumber air utama bagi
warga sekitarnya. Sekitar 25 juta orang di Jawa Barat dan DKI Jakarta
mengunakan air bercampur limbah ini! Ada yang untuk mencuci, minum, mandi,
sampai masak.
Walaupun air untuk kebutuhan sehari-hari biasanya
disaring dulu, tetap saja nggak akan bisa bersih 100%. Nggak heran kalo
gatal-gatal dan diare sering terjadi. Ditambah lagi Sungai Citarum sering
digunakan untuk mengaliri sawah. Ini bisa mempengaruhi kesehatan konsumennya,
yang mungkin saja termasuk kita!
Nah, membersihkan Sungai Citarum tentu bukan PR yang
mudah. Butuh kerjasama dari semua pihak tentunya.
Komentar
Posting Komentar