Diklat 3 Divisi Gunung Hutan Calon Anggota Harsha Pratala Angkatan XXVIII (28)

DIKLAT 3 GUNUNG HUTAN
CALON ANGGOTA HARSHA PRATALA ANGKATAN 28
GUNUNG LUHUR, BOGOR
4-6 Februari 2017

Perjalanan Diklat 3 diikuti oleh delapan orang Calon Anggota dan tujuh orang Anggota Harsha Pratala.

Sabtu, 4 Februari 2017
Seluruh peserta berangkat dari Sekretariat Harsha Pratala bersama Yola Armelia (HP-136) dan Gangsar Yusuf (HP-144) pada pukul 10.00 WIB. Sesampainya di pos kebun teh Ciliwung, Puncak Bogor peserta tracking hingga pintu masuk perkemahan gunung Luhur dan bertemu dengan beberapa anggota Harsha Pratala yang telah menunggu kedatangan mereka. Perjalanan hari itu dilalui dengan hujan yang sangat deras, kabut tebal sepanjang jalan, dan dingin yang cukup menusuk hingga ke tulang. Namun semua peserta tetap semangat sambil menikmati perjalanan menuju gunung Luhur.
Sekitar pukul 17.30 WIB, hujan telah reda dan peserta sampai di camp 1 dekat pintu masuk gunung Luhur. Kemudian peserta mulai membuat bivak buatan. Peserta membutuhkan waktu satu jam untuk membuat bivak tersebut. Peserta membagi tugas untuk memasak air hangat juga makan malam, membuat bivak, dan membereskan barang-barang bawaan mereka. Setelah itu peserta makan malam bersama, sholat, dan ganti pakaian.
Karena cuaca yang tidak begitu bersahabat (hujan lagi), peserta diperbolehkan untuk istirahat tidur hingga hujan reda. Kemudian pada pukul 00.00 WIB, peserta dibangunkan untuk melakukan evaluasi kegiatan hari pertama dengan anggota-anggota Harsha Pratala yang ada disana. Hal tersebut juga berguna agar menghindari adanya peserta yang terkena hipotermia. Setelah evaluasi selama kurang lebih satu jam, peserta kembali ke bivak dan istirahat tidur hingga esok pagi.
Minggu, 4 Februari 2017
            Peserta bangun pada pukul 5 pagi dan melakukan sholat subuh. Kemudian peserta berbagi tugas lagi untuk membuat sarapan, bergantian mengganti pakaian, packing sleeping bag dan matras, juga membongkar bivak yang telah mereka dirikan. Setelah itu, peserta sarapan bersama dengan canda tawa dan penuh semangat untuk memulai kegiatan hari itu. Peserta mampu menyelesaikan persiapannya hingga selesai sarapan pada pukul 6.30 pagi dan kemudian mulai mempersiapkan segala perlengkapan untuk bernavigasi darat.
Pukul 07.00 WIB peserta mulai berlatih orientasi medan dan mencari titik keberadaannya di peta. Pukul 08.30 WIB beberapa peserta berhasil mendapatkan titik keberadaan yang tepat di peta. Kemudian seluruh peserta dibagi menjadi 2 kelompok untuk penerapan materi membuat tandu PPGD dengan menggunakan potongan kayu-kayu disekitar tempat tersebut yang cocok untuk dibuat menjadi tandu dan mengikatnya dengan simpul tali. Setelah itu peserta praktek membawa tandu bersama korbannya.
Pukul 09.45 WIB masing-masing kelompok bekerjasama untuk bisa membawa korban sampai ke jalan setapak umum. Karena kelompok kedua belum juga sampai, maka peserta dari kelompok pertama ikut membantu menggotong tandu beserta korban tersebut. Kemudian pukul 10.00 WIB peserta beristirahat selama 5 menit sambil melepas ikatan tali webbing pada tandu tersebut.
Setelah beristirahat sejenak, peserta diajak kembali turun ke SDN Cikoneng untuk berlatih orientasi medan selama 1 jam. Setelah itu dilanjutkan praktek man to man marking dengan derajat kompas yang telah ditentukan oleh anggota Harsha Pratala. Membutuhkan waktu yang cukup lama karena jarak yang jauh dan terhalang beberapa lembah yang cukup besar sehingga peserta yang menjadi titik tembak harus berjalan jauh dahulu naik ke atas bukit agar dapat terlihat oleh penembak derajat kompasnya.
Sampai pada tempat yang datar, telah tiba waktunya untuk makan siang. Peserta diberi waktu selama 1 jam dan memanfaatkannya untuk memasak beberapa lauk yang cepat matang karena sarapan peserta pagi itu hanya tersisa nasi.
Selesai istirahat dan makan siang, peserta melanjutkan man to man marking dengan derajat kompas yang berbeda hingga sampai ke pintu masuk gunung Luhur yang ditunjukkan oleh anggota Harsha Pratala.
Track yang dilalui cukup jelas namun basah dan licin karena selama seminggu daerah kebun teh tersebut sering diguyur hujan. Pada track menanjak yang cukup terjal, peserta yang berada di depan kesulitan untuk naik ke atas karena tanah yang sangat licin. Dengan berbagai cara, peserta pertama mampu naik ke atas dan mengikatkan beberapa tali webbing agar dapat memudahkan peserta lainnya untuk naik. Sampai giliran peserta yang terakhir, hujan turun dengan sangat deras sehingga track naiknya menjadi semakin licin dan membuat peserta beserta 3 anggota dibelakangnya semakin sulit untuk naik.
Setelah terkuras waktu yang lebih lama dari track lainnya, akhirnya semua peserta dan anggota dapat naik ke atas. Perjalanan tetap dilanjutkan sampai camp 2 dekat puncak rimba Luhur walaupun masih hujan deras.
Sesampainya di camp 2, peserta dibagi menjadi 2 kelompok yang berbeda dan diperintahkan mencari kayu, ranting, serta daun lebar untuk membuat bivak alam. Ditemani beberapa anggota, peserta berpencar mencari bahan-bahan tersebut. Karena beberapa peserta masih kurang cekatan mencari bahan, maka bivak alam pun tidak kunjung berdiri hingga matahari terbenam. Akhirnya anggota pun memberi keringanan kepada peserta untuk mendirikan bivak buatan agar peserta tidak terus terguyur hujan. Karena akan besar resikonya peserta terserang hipotermia.
Peserta membagi tugas lagi untuk mendirikan bivak buatan, memasak air hangat dan makan malam, serta bergantian mengganti pakaian. Setelah selesai makan malam, peserta diperkenankan untuk istirahat tidur.
Senin, 6 Februari 2017
Pukul 05.00 WIB, peserta sudah bangun dan bersiap untuk kembali berkegiatan alam pada hari ketiga diklat 3 tersebut. Karena pada hari kedua peserta gagal mendirikan bivak alam, maka hari ketiga ini peserta melanjutkan pencarian bahan-bahan sampai berhasil mendirikan bivak alam yang kokoh. Setelah semua peserta memahami cara mendirikan bivak alam, maka bivak tersebut pun dibongkar dan dibuang agar tidak meninggalkan jejak apapun.
Setelah selesai, peserta diajak anggota ke titik awal melakukan simulasi SAR (Search And Rescue). Selama kurang lebih 1,5 jam melakukannya, peserta kembali ke camp 2 untuk istirahat makan siang dan bersiap turun gunung.
Pukul 15.00 WIB, peserta dan anggota turun gunung kembali ke perkebunan teh melewati jalur yang berbeda dengan sebelumnya. Pada track tersebut, angin bertiup sangat kencang, hingga hampir menggoyahkan kaki-kaki yang telah cukup lelah berkegiatan hari itu. Karena semangat untuk pulang, peserta sangat bersemangat untuk lekas turun dan keluar dari hutan.
Sekitar 40 menit berjalan hingga sampai kembali di SDN Cikoneng, peserta beristirahat untuk meluruskan kaki, minum dan makan di warung dekat SD tersebut. Kemudian pukul 17.00 WIB, peserta tracking ke pos kebun teh Ciliwung untuk bersih-bersih badan dan menunggu bus ke Kp. Rambutan Jakarta.
Pukul 22.30 WIB, semua peserta dan anggota telah kembali ke Sekretariat Harsha Pratala dengan keadaan sehat dan selamat. Kami melakukan evaluasi kegiatan dari mulai pra hingga pasca kegiatan. Setelah evaluasi, maka kegiatan diklat 3 pun telah selesai dilaksanakan dan kami pulang ke rumah masing-masing.
Terimakasih telah membaca. Semoga bermanfaat.. J

VIVA HP!
orientasi medan

praktek tandu PPGD

kekompakan dalam praktek tandu PPGD

persiapan simulasi SAR

simulasi SAR

tracking turun gunung


Peserta Diklat 3, Calon Anggota Harsha Pratala Angkatan 28

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENELUSURI PERUT BUMI, GOA CIKENCENG (Divisi Caving)

Spesialisasi Penelusuran Gua (Caving) Anggota Muda Harsha Pratala Angkatan 28

Penyakit berbahaya di gunung