Pradiklat Caving Goa cikarae
PraDiklat caving penulusuran goa cikenceng
Harsha Pratala mengadakan
perjalanan Pradiklat kami yang pertama, yaitu Penelusuran Goa(Caving). Bertepatan
pada hari Minggu, tanggal 14 Oktober 2012. Kami ( anggota Harsha Pratala )
beserta para calon anggota memulai perjalanan. Pada perjalanan ini anggota
yang ikut mendampingi sebagai instruktur dan mentor yaitu Vicky (HP-106), Hamzah(HP-099), Yudhy(HP098),
Nicky(HP-089), Ditta(HP-102) dan Yosan(HP-114) merekalah yang memantau 9 calon anggota yaitu
Rifqi,Zaka, Arul, Ain, Breagith, Hilda, Malka, Rosma dan Rafi.
Pukul
09.00 WIB Setelah melakukan berbagai persiapan, kami berangkat menuju Goa
Cikenceng yang berada di daerah Tajur,Bogor dengan menggunakan Kopaja sampai
Pasar Rebo, setibanya kami disana salah satu dari calon anggota ingin menyusul
dari rumahnya dengan alasan kesiangan. Dengan menjunjung tinggi nilai
kebersamaan kami menunnggu si calon anggota tersebut dengan sabar.Setelah
menunggu cukup lama pada pukul 11.30 WIB, calon anggota yg ditunggu pun datang,
dan kami langsung bergegas melanjutkan perjalanan dengan menaiki Bus Miniarta
dan melanjutkan lagi dengan menaiki angkutan umum sampai tujuan.
Pukul
13.00 WIB, kami tiba di tempat tujuan, setibanya disana kami meminta izin
kepada LINGGIH ALAM salah satu kelompok pencinta alam setempat untuk melakukan
penelusuran di goa tersebut serta menjadikan pos mereka sebagai basecamp kami.
Lalu kami menyiapkan seluruh alat yang akan digunakan Caving.
Pukul
14.00 WIB Akhirnya penelusuran goa pun dimulai, terlihat sekali Perubahan
ekspresi wajah para calon anggota ketika pertama kali memasuki mulut goa ada
yang heran, takut, bingung, senang
karena jauh dari bayangan mereka.
Ketika
mulai beranjak kedalam para anggota memberikan instruksi kode etik penelusuran
goa sepertiTidak mengambil sesuatu kecuali mengambil potret , Tidak
meninggalkan sesuatu, kecuali jejak kakiTidak membunuh sesuatu kecuali waktu danmemasang lilin di mulut goa serta
di perpecahan jalan sebagai penanda bahwa kami sedang melakukan penelusuran.
Serta menjelaskan
berbagai medan dan ornamen-ornamen yang ada di dalam goa seperti stalagtit dan
stalagmit disepanjang lorong goa. Dengan penuh semangat para calon anggota
terus menulusuri lorong demi lorong didalam goa dan terkadang harus berjalan
jongkok bahkan merayap untuk dapat melewatinya.
Setelah
melakukan setengah penelusuran, rasa lelah dan lapar pun menghampiri, tibalah kami di salah satu sisi goa yang
cukup luas atau yang biasa disebut HALL. Ditempat
inilah kami memutuskan untuk beristirahat sejenak. Kami makan dan
berbincang-bincang sambil merasakan keheningan dari gelapnya isi perut bumi.
Ditengah - tengah
keheningan goa, salah satu anggota kita Nicky (HP-089) yang merupakan
salah satu filsuf kehidupan, menyuruh para calon anggota untuk mematikan
seluruh alat penerangan baik senter maupun lilin. Untuk mengagumi serta
menghargai alam beserta isinya melalui sebuah perenungan tentang
kehidupan.Setelah perut terisi dan rasa lelah hilang kami melanjutkan penelusuran
untuk mencari jalan keluar.
Tak berapa lama kami menemukan
jalan goa yang bercabang dan para calon anggota pun kebingungan. Lalu ada
anggota kami yang berteriak “coba aja telusuri satu satu”. Dengan rasa
penasaran calon anggota yang besar mereka pun mencoba jalan ke kiri akan tetapi
setelah menelusuri cukup jauh ternyata jalan yang mereka temukan buntu!! Disana rasa kecewa terlihat di wajah mereka
namun kami para anggota selalu memberi motivasi mental yang membakar semangat
mereka untuk meneruskan penelusuran dengan kembali ke percabangan jalan.
Dan akhirnya kami menemukan jalan keluar yang bermedan
vertical, kami keluar dengan bantuan webbing yang diikatkan pada akar-akar pohon
yang kuat, dengan waktu yang cukup lama satu persatu memanjat keluar goa, Setelah
semua keluar dari goa barulah mereka merasakan sakit akibat terbentur bebatuan
dan rasa perih akibat tergores bebatuan yang tajam dan akhirnya kita semua
kembali ke base camp, Pukul 20.00
setelah kurang lebih 5 jam menikmati isi alam perut bumi, kami segera
rapih-rapih bersiap pulang yang ditutup dengan doa atas keselamatan penelusuran
kami kepada sang khsaliq, Dan semoga kami dapat diberi kesempatan untuk dapat
menikmati hasil karyanya yang lain.
Komentar
Posting Komentar