Pradiklat Rafting angkatan 24 di sungai cisadane










Pradiklat Rafting di Sungai Cisadane



Mengingat tingginya tingkat curah hujan di Indonesia, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan kegiatan pradiklat rafting, yang merupakan perjalanan pradiklat yang terakhir untuk para calon anggota pada Minggu, 2 Desember 2012. Setelah matangnya materi dan persiapan pada pukul 16.00 WIB kami berangkat dari sekretariat menaiki bus antarkota dengan dua belas calon anggota (Ain, Alwan, Alfred, Amel, Arul, Cindy, Dian, Hilda, Rafi, Rosma, Rafi dan Zaka) dan para anggota  Vicky (HP 106), Audi (052), Rendi (HP 088), Nicky (HP 089), Yudhy (HP 098), Aldi (HP 100), Satria (HP101), Ikrom (HP 107), Pieter (HP 109), Harist (HP 110), Maya (HP 111), Dian (HP 112) dan skipper ( kapten perahu ) Rizky/Bendot (HP 046), Dion (HP 057), Hamzah (HP 099).
Pukul 19.00 WIB kami tiba dilokasi, yaitu Desa Bantar Kambing, Parung-Bogor. Kami menempati GOR Bulutangkis sebagai basecamp, kemudian kami langsung membuat makan malam. Setelah itu materi diulas kembali dengan pengenalan berbagai alat rafting dan fungsi-fungsinya yang dilanjutkan dengan memompa perahu, para calon anggota secara bergantian memompa. Dengan canda dan tawa cucuran air pilu serta rasa lelah pun tak terasa, sampai semua perahu selesai dipompa. Mengingat waktu yang sudah larut malam, badan diklat (Vicky HP 106) menginstruksikan untuk segera istirahat tidur untuk mengisi tenaga buat kegiatan esok.
Hari Minggu, 3 desember 2012 pukul 05.00 WIB, kami bangun dan dilanjutkan dengan sarapan. Salah satu anggota kita Nicky (HP 089) mengecek debit air sungai yang tidak jauh dari basecamp. Dan ternyata kami beruntung volume debit air sungai cisadane mencapai grade 3 dimana grade ( volume debit air sungai ) itu cukup aman untuk diarungi. Mendengar hal itu kami langsung mempersiapkan segala peralatan dan membawa perahu ke tepi sungai. derasnya lajhu arus sungai yang tak pernah berhenti seakan membuat adrenalin terpacu












Pengarungan pun dimulai, dan disinilah semua materi diimplementasikan. Dimulai dari belajar mendayung dengan mengikuti instruksi skipper, seperti : “dayung maju”, “dayung mundur”, “dayung kanan”, “dayung kiri”, “dayung kuat” dan “block”semua diinstruksikan oleh skipper dengan suara lantang, yang membuat para calon anggota mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendayung sambil meneriakan yelling “HP..HP..HP..”.  Ditengah lajunya kemudi perahu kita bertemu pohon bambu yang tumbang yg menghalangi jalan kita,dengan sigap skipper pun berteriak “boom” (seluruh anggota berlindung didalam perahu untuk menghindari rintangan atau jeram berbahaya) untuk menghindari batang pohon tersebut.Selepas itu para calon anggota diajari tekhnik hanyut yang benar dan cara mengangkat seseorang yang terjatuh untuk naik ke perahu serta cara menggunakan tali rescue. Pukul 11.00 perahu mulai menepi ke bibir sungai untuk beristirahat, mengganti energi yang terkuras selama implementasi materi dalam pengarungan, dengan asupan makanan ringan dan soft drink yang dibawa didalam dry bag (kantong anti air untuk membawa perbekalan selama berjeram, didampingi dengan panorama tebing disekeliling dan semilir hembusan angin menjadikan suasana teduh dan damai.
Istirahat telah cukup, matahari semakin menjulang keatas, panas terik menyengat, membakar kulit dan wajah kami, perjalanan pengarungan dilakukan kembali pada pukul 11.30, perahu mulai melaju kembali ke arus utama, terkadang menabrak batu dan menyebabkan perahu tersangkut yang membuat para awak bergerak untuk menggoyangkan perahu agar terlepas dari sangkutan batu,
Setelah itu jeram-jeram yang besar dan lidah-lidah arus kuat dan panjang terlihat dari kejauhan,persiapan dan konsentrasi penuh mulai dikobarkan oleh skipper untuk membakar












adrenaline para anggota dan calon anggota Harsha Pratala.
Wuuuzzz... Wuuuuzzz... Wuuuzzzz... Suara arus yang kencang  bergema dan menusuk di telinga kami,” dayung kuat...”, berulang kali skipper meneriakan kata-kata itu,perahu mulai bermain,menari-nari,naik turun mengikuti arus yang telah terbentuk oleh alam, block kanan.... block kiri.... dayung kuat.... instruksi skipper dan para awak mengikuti dengan yelling HP.... HP.... HP.... Perahu mulai bermanufer menghindari batu-batu besar yang ada didepan maupun disamping. Adrenalin memuncak, semangat berkobar, konsentrasi dan kerjasama tim menjadi keharusan, satu sama lain saling menutupi dan melengkapi dalam mengarungi jeram liar yang tengah dilalui.
Derasnya terpaan arus sungai membuat panasnya terik matahari dan rasa letih untuk mendayung seakan tak terasa, kita semakin dekat dengan garis akhir. Perahu akhirnya merapat digaris finish, perahu disandarkan dibibir sungai. Kami berendam disungai untuk mencari kesegaran dari air yang mengalir.
Mobil pick up yang ditunggu telah tiba dan siapmembawa perahu, dayung, life jacket, tali rescue dan yang lainnya kembali ke basecamp, berbagai cerita dan pengalaman seru menghiasi perjalanan sampai ke tempat tujuan. Setibanya pukul 15.20 WIB, seruan kumandang azan ashar menandakan hari akan beranjak senja, kami segera bersih-bersih dilanjutkan dengan mencheck list alat-alat.
Pukul 17.30 WIB sedikit demi sedikit matahari mulai menghilangkan wujudnya ke peraduanlangit biru nan cerah berubah redup, mega megapun menjadi kelabu,semuabersiapkembalikesekertariatsetelahmelakukanevaluasidarikegiatan yang  kitalakukandan di tutupdenganpujidansyukuruntukmerasakankarya sang khaliqberupaaliransungai yang takpernahberhenti,sertadoauntukkeselamatankitasemua.
“Seluruh materi perjalanan pradiklat sudah mereka jalani dan merasakan berbagai  karya sang khaliq berupa goa, tebing, gunung hutan serta arung jeram. Dan tibalah saatnyamereka untuk melangkah ke tahap selanjutnya yaitu Study Camp (pendidikan dasar) yang merupakan tahap untuk menjadi Anggota Muda Harsha Pratala, kobarkan bara semangat kalian menjadi api untuk tahap ini, dan lanjutkan perjuangan kalian sampai anggota penuh Harsha Pratala”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENELUSURI PERUT BUMI, GOA CIKENCENG (Divisi Caving)

Spesialisasi Penelusuran Gua (Caving) Anggota Muda Harsha Pratala Angkatan 28

Penyakit berbahaya di gunung