Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Penyakit berbahaya di gunung

Gambar
Penyakit Gunung Yang Mematikan   Hipotermia, di Indonesia adalah kematian akibat kecelakaan di gunung kebanyakan di akibatkan karena eksposur (kehilangan panas badan), di antaranya yang terpenting adalah hipotermia atau menurunya suhu tubuh. Masalah yang timbul bukan karena udara yang terlalu dingin tetapi karena si penderita itu pakain dan badannya basah terkena air hujan. Pakaian yang basah mengurangi nilai insulasi (kemampuan untuk menahan panas badan) sampai 90%. Daya tahan tubuh yang tidak bagus dan perlengkapan perbekalan yang kurang mengakibatkan suhu tubuh terus menurun mengakibatkan kematian. Badan menjaga panas pada tubuh, agar suhu tubuh tetap normal dengan beberapa hal : Melalui pencernaan makanan. Makanan yang masuk kedalam tubuh akan menghasilakan panas tubuh melalui oksida dan ini terpenting bagi tubuh ketika sedang Beristirahat atau tidur. Pada saat itulah tubuh mengalami metabolisme dan Menghasilkan energi min

Pengenalan kontur peta

Gambar
Pengetahuan kontur Pada peta    Sebelum melaksanakan pendakian kita seharusnya menguasai medan yang akan kita hadapi, seorang pendaki gunung setidaknya mampu menguasai pengetahuan diantaranya membaca peta dan menggunakan kompas serta altimeter. Pokok penting adalah mengembangkan imajinasi kita dengan membayangkan bentuk gunung itu melalui garis-garis kontur yang ada pada peta. Kontur adalah garis-garis imajinasi dalam peta yang menghubungkan semua tempat yang sama tinggi di permukaan bumi yang di ukur dari permukaan laut. Dengan melihat garis-garis kontur kita bisa membayangkan medan di gunung yang berupa pegunungan, lembah , sadel, tebing curam, puncak dan sebagainya. Sebuah lintasan yang aman kemudian di rencanakan denga memperhatikan garis-garis kontur. Cara lain untuk mengetahui medan yang akan di hadapi adalah dengan bertanya kepada orang-orang yang pernah mendaki gunung yang bersangkutan. Namun dengan cara yang terbaik adalah mengikutsertakan orang yang pernah menda

Pradiklat Rock Climbing angkatan 24 ke Klapa nunggal, Citeureup

Gambar
Perjalanan Pra diklat Rock Climbing angkatan 24 ke Kelapa Nunggal, Citeureup Kali ini Harsha Pratala mengadakan pradiklat Rock Climbing, perjalanan ini merupakan pradiklat yang kedua untuk para calon anggota. Setelah mengadakan beberapa kali materi kelas dan sekarang waktunya untuk para calon anggota untuk mengimplementasikannya di alam, tepatnya ditebing Ciampea, Bogor. Yang didampingi oleh para anggota diantaranya, Vicky (HP-106), Nicky (HP-089), Yudhy (HP-098), Hamzah (HP-099), Aldi (HP-100), Ditta (HP-102), Ikrom (HP-107), Wiwin (HP-108), Pieter (HP-109), Harist (HP-110), Maya (HP-111), Dian (HP-112). Sabtu,27 Oktober 2012 , Pukul 13.00 WIB kesembilan calon anggota berangkat dengan kloter yang berbeda, dimana 6 orang pertama (Alwan, Zaka, Ain, Arul, Hilda, Rafi) berangkat dengan menggunakan kereta dan ketiga lainnya (Amel, Dian, Ferdi) berangkat dengan menggunakan angkutan umum pada pukul 19.00 WIB karena ada suatu keperluan. Setibany
HARSHA PRATALA Menuju Multimedia        Teknologi boleh canggih, arus informasi semakin deras mengalir dijaman globalisasi, seperti jatuhnya air dilangit, kemajuan informasi harus dimanfaatkan dengan cara yang baik, arif, dan bijaksana.        HARSHA PRATALA (HP) menyikapi kemajuan jaman ini dengan membangun base informasi bagi para anggotanya di seluruh jagat raya, HP mencoba untuk memfasilitasi jarak dan waktu, dengan dimensi yang berbeda, dunia maya saat ini menjadi solusi untuk menjadi solusi untuk menyambung benang merah antar generasi.        Informasi tentang setiap perkembangan yang terjadi di perahu HP, harus bisa diterima dan sampai ke generasi yang lebih dulu membangun dan merintis perahu ini, biarkan bumi terus berputar, kemajuan terjadi disetiap sektor, mari kita manfaatkan dan mengenali informasi HP di blog " http://harshapratala.blogspot.com " Ichsan Ilmuddien (HP 011)
Gambar
HARSHA PRATALA STEKPI            Harsha Pratala (biasa disingkat HP) tadinya berawal dari sekelompok mahasiswa yang gemar berjalan-jalan di alam bebas.  Mereka rutin mengadakan perjalanan & pendakian gunung, Setelah sekian lama berkumpul mereka kemudian berfikir untuk menciptakan sebuah wadah.  Wadah untuk menyatukan pikiran sekaligus hobi yang sama.  Maka pada tanggal 8 agustus 1989, bertempat di kaldera Bromo berdirilah "Harsha Pratala". Harsha Pratala yang mempunyai arti "Cinta bumi beserta isinya"                           HP segera menjadi unit kegiatan mahasiswa tertua, karena paling pertama berdiri.  Hadir pada saat pendiriannya antara lain Titus Hg Pramono (mantan ketua Mapala UI).  Hal ini menunjukan organisasi ini memiliki aspirasi yang kuat dikalangan mahasiswa Keuangan dan Perbankan itu.                           2 thn setelah didirikan, anggotanya bertambah 2x lipat. HP memiliki anggota yang qualified "bi

Kiriman Cerita Calon Anggota HARSHA PRATALA Aangkatan 24

Gambar
Menjalin Kebersamaan diawal Perkenalan Anggota  HARSHA PRATALA dengan Calon Anggota 2012 Sabtu, 22 September 2012   Yeaaaaay akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga, camping ceria bersama UKM Harsha Pratala STEKPI ke kaki Gunung Salak, tepatnya diCidahu. Pertama kali yang terbayang diotak tuh yang namanya camping itu seru, bisa bebas main dialam. Tapi camping yang ini beda (apalagi ini ke GUNUNG SALAK)  bawaannya udah parno duluan, yaa tau sendiri laah beberapa bulan yang lalu habis ada pesawat yang jatuh disana. Dan lagipula yang namanya GUNUNG SALAK udah terkenal banget mistisnya. Eeeeh jadi ngelantur kesana kemari gini, lanjut ke topik.......!! Jadi, pas hari Sabtu siang kita berencana berangkat jam 1an gitu (iya, janjiannya jam 1 tapi.... tau sendiri laah orang Indonesia banyak pake jam karet haha) ga jadi deh tuh berangkat jam 1, sekitar jam 13.30 kita berangkat deh. Dari kampus tercinta STEKPI kita sama-sama berangkat menuju ke terminal Kp. Rambutan, te
Gambar
SURVIVAL     Setiap pendakian atau berpetualang di alam bebas yang akan di lakukan sebelum berangkat segala sesuatunya harus di persiapkan dengan benar benar matang. Banyak kejadian para pendaki kesulitan dalam perjalanan pendakiannya bahkan tidak jarang kita mengetahui dari media masa tidak sedikit pendaki tersesat dan kehilangan arah hingga meninggal dunia. Mendaki gunung atau hidup di alam bebas memerlukan mental dan fisik yang tangguh serta pengetahuan dan ketrampilan, salah satunya adalah survival. Survival berasal dari kata survive yang artinya menyelamatkan diri, sedangkan yang di maksut survival dalam arti yang luas adalah kelangsungan hidup seseorang, di mana seseorang itu tidak mendapat (menerima) fasilitas (pelayanan) yang sempurna (semestinya) secara teratur karena adanya pengaruh atau masalah yang timbul pada waktu itu. Dengan semestinya kelangsungan hidup seseorang itu sangat tergantung pada kemampuan dirinya sendiri untuk mempertahankan keselamatan hidupnya